Tidak dapat dipungkiri, salah satu tujuan perusahaan untuk mendapatkan sertifikasi sistem manajemen berstandar internasional seperti ISO 9001, ISO 14001 atau ISO 45001 adalah untuk meningkatkan brand image perusahaan. Pada umumnya ini disebut used value atau tujuan pragmatis perusahaan dalam jangka pendek. Selain tentunya ada tujuan jangka panjang, yang mana perusahaan ingin mendapatkan nilai tambah (added value) dari sistem manajemen yang diterapkan dan disertifikasi ISO.
Beberapa aktualisasi dalam menunjukkan ke pihak terkait dari sertifikasi yang diperoleh dalam upaya meningkatkan brand image perusahaan adalah mencantumkan logo ISO atau logo badan sertifikasi pada kartu nama, kalender dan marketing kit lainnya. Bahkan di saat momen akhir tahun yang bertepatan dengan proses sertifikasi, marketing kit yang mencantumkan logo badan sertifikasi dicetak terlebih dahulu, sebelum sertifikasi didapatkan. Nah, sampai disini perusahaan harus berhati – hati dalam menggunakan logo terkait ISO atau logo badan sertifikasi tersebut.
Dari pengalaman penulis sebagai konsultan yang mendampingi perusahaan dalam proses sertifikasi, penggunaan logo-logo ISO atau logo badan sertifikasi yang tidak tepat dapat memicu temuan major. Fakta di lapangan, taruhlah kita sebut badan sertifikasi 545, dapat memberikan NC major kepada perusahaan yang menggunakan logo badan sertifikasi pada marketing kit sebelum secara resmi perusahaan mendapatkan rekomendasi untuk meraih sertifikat. Hal ini memang menjadi sesuatu yang terdengar baru, bahwa untuk menentukan kategori major, selain adanya breakdown system dari implementasi ISO, penggunaan logo yang tidak tepat ternyata juga dapat menjadi NC major!
Bagaimana mengantisipasi hal tersebut di atas agar tidak terjadi? Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:
- Perusahaan perlu meminta terlebih dahulu mengenai rules penggunaan logo kepada badan sertifikasi.
- Berkonsultasi terlebih dahulu kepada konsultan (jika disupport oleh konsultan dalam pengembangan sistem), untuk rencana pembuatan segala hal yang menggunakan logo terkait ISO, jika sedang dalam proses menuju sertifikasi.
Demikian sekilas disampaikan untuk mengantisipasi potensi temuan NC major dari hal yang kadang kita anggap sepele diluar implementasi sistem manajemen nya itu sendiri, sehingga kebutuhan dan harapan bersama dari seluruh pihak terkait perusahaan, baik dari sisi badan sertifikasi ataupun perusahaan yang akan meraih sertifikat ISO dapat terpenuhi.