Untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan sesuai atau tidak dengan spesifikasi produk, maka dilakukanlah proses pengukuran. Proses pengukuran dilakukan oleh operator atau inspector dengan menggunakan alat ukur yang telah ditetapkan. Ketika inspector melakukan pengukuran terhadap produk dan kemudian dari hasil pengukuran tersebut Inspector menyatakan bahwa produk tersebut Not OK. Yang sering menjadi petanyaan diantaranya adalah:
- Apakah produk yang dinyatakan Not OK tersebut benar-benar Not OK atau sebenarnya produk tersebut OK?
- Pernahkan anda meragukan keputusan/judgement dari operator atau inspector tersebut?
Kualitas keputusan hasil pengukuran dipengaruhi oleh kualitas sistem pengukuran, jika sistem pengukuran tidak baik maka dampak yang akan ditimbulkan yaitu Produk sebenarnya OK akan dijudgement Not OK, sebaliknya Produk sebenarnya Not OK akan dijudgement OK. Untuk memastikan agar keputusan hasil pengukuran selalu benar dilakukan oleh siapa pun dan kapan pun, maka perlu dilakukan validasi terhadap sistem pengukuran tersebut. MSA merupakan tools untuk melakukan validasi terhadap sistem pengukuran sehingga hasil pengukuran yang dilakukan oleh Inspector mana pun, kapan pun hasilnya selalu benar.
Untuk memastikan bahwa keputusan hasil pengukuran selalu benar, maka diperlukan sistem pengukuran yang baik, dan untuk memastikan sistem pengukuran sudah baik maka perlu dilakukan validasi. Validasi sistem pengukuran berdasarkan konsep studi MSA dibagi menjadi 2, yaitu:
- Pengukuran Variable, adalah pengukuran yang menunjukan hasil data yang dapat diukur, misalnya: 10.05 mm, 40.15 gram, 25.2 liter, dll. Alat ukur yang digunakan dalam pengukuran ini seperti: Caliper, Mistar, Torsi meter, Timbangan, dll. Inti dari konsep pengukuran ini adalah untuk menghitung seberapa besar variasi pengukuran (pengukuran berulang) yang dilakukan oleh satu inspector dalam melakukan pengukuran pada suatu benda (Repeatibility) dan rata-rata pengukuran antar inspector dalam melakukan pengukuran (Reproducibility). Indikator validasi sistem pengukuran Variable ditunjukan dengan prosentase Gage R&R. Hal ini untuk melihat seberapa besar kontribusi Repeatibility dan Reproducibility dalam variasi sistem pengukuran.
- Pengukuran Attribute, adalah pengukuran yang menunjukan hasil data yang dapat dihitung, biasanya dilakukan untuk memberikan judgement apakah Produk masuk kategori OK atau Not OK. Tools yang digunakan untuk melakukan pengukuran bisa menggunakan mata (cek visual) untuk melakukan pengecekan appearance pada produk atau menggunakan alat bantu berupa Jig Go/No Go atau Jig Inspection (Checking Fixture). Parameter indikator dalam melakukan studi pengukuran Attribute bisa menggunakan metode Kappa atau Effectiveness. Kedua metode tersebut memberikan indikasi seberapa konsisten setiap inspector dalam memberikan judgement pada saat melakukan pengukuran.
Beberapa faktor yang bisa mempengaruhi variasi dalam sistem pengukuran diantaranya adalah:
- Standard → Variasi Stability, geometric compatibility dan traceability alat ukur yang digunakan
- Workpiece → Variasi benda yang diukur bervariasi (kelenturan atau tingkat kebulatan tidak sempurna, dll)
- Instrument → Variasi alat ukur yang digunakan. Alat ukur/instrument yang baik belum tentu cocok untuk melakukan pengukuran suatu benda, misalnya Caliper/Micrometer tidak cocok untuk melakukan pengukuran ketebalan karet.
- Person/Procedure → Variasi skill, pemahaman, perilaku Inspector yang berbeda-beda serta metode dalam melakukan proses pengukuran.
- Environment → Variasi lingkungan yang bisa mempengaruhi hasil pengukuran, misalnya suhu, getaran, pencahayaan.
Studi MSA dilakukan pada saat:
- Pengembangan produk baru, pada saat menetapkan sistem pengukuran untuk mengukur suatu karakteristik produk. Menetapkan alat ukur apa yang cocok dan bagaimana metode pengukurannya, siapa inspectornya dan hal lainnya yang bisa mempengaruhi hasil pengukuran.
- Ketika kita melakukan perubahan pada sistem pengukuran, misalnya : perubahan jenis alat ukur yang digunakan (misalnya dari caliper ke micrometer), perubahan metode pengukuran dan perubahan inspector. Tujuan pelaksanaan ulang MSA untuk memastikan perubahan tetap dapat menghasilkan data pengukuran yang akurat.
Kesimpulannya adalah MSA memiliki peranan penting dalam pengambilan keputusan. Keputusan diambil berdasarkan hasil pengukuran, hasil pengukuran tergantung dari sistem pengukuran, jika sistem pengukuran baik, maka pengukuran yang dihasilkan akurat sehingga keputusan yang diambil akan tepat.