SALAH KAPRAH SETELAH PUNYA KPI
Ada ungkapan dari seorang CEO yang saya lihat cukup bagus untuk dikupas dan dipahami.
Bagaimana organisasi menyusun Business Plan, Yearly Corporate Plan, KPI, action plan, RCPS dan seterusnya. Maka organisasi seharusnya mengikuti tahapan diatas.
Silahkan disampaikan kepada kami jika ada yang akan dishare atau ditanyakan terkait dengan artikel ini. Semoga artikel ini bisa memberikan gambaran bagaimana seharusnya KPI untuk disusun sehingga bisa berdampak kepada kinerja perusahaan.
Salam dan selamat mencoba, karena saya sudah menerapkannya.
Terima kasih.
Ada ungkapan dari seorang CEO yang saya lihat cukup bagus untuk dikupas dan dipahami.
“punya target itu hebat,
tetapi perencanaan itu perlu pengetahuan
dan eksekusi itu perlu keberanian”
Kalimat diatas seolah memberitahukan kepada kita bahwa kita sering mendengar dan melihat bahwa perusahaan yang telah mempunyai target atau KPI tentunya bisa kita sebut sebagai perusahaan hebat. Hebat dalam artian bahwa mereka sudah mempunyai target didalam setiap tahapan bisnis prosesnya.
Tetapi pernyataan selanjutnya adalah – perencanaan itu perlu pengetahuan.
Pada kalimat ini memang masih ada dan cenderung banyak kita jumpai perusahaan yang kurang cukup memahami dan memiliki pengatahuan bagaiamana memastikan bahwa KPI ini sudah benar atau dengan kata lain bahwa KPI ini :
- Sudah dapat memastikan didalam pencapaian Visi dan Misi perusahaan.
- Disusun dan mencerminkan target perusahaan yang akan dicapai dalam jangka pendek maupun jangka panjangnya.
- Disusun serta dapat dihubungkan dengan mapping business perusahaan.
- Disusun berdasarkan main jobs departemen dan bukan berdasarkan job description saja.
- Disusun dengan mempertimbangkan konteks organisasi – baik itu issue internal mapun issue external.
- Disusun dan mempertimbangkan risiko dan peluang.
dan tentunya banyak lagi yang harus menjadi inputan didalam penentuan KPI perusahaan – sehingga KPI tersebut bisa terlihat cascading nya dari atas kebawah atau sebaliknya.
Kesemua hal diatas haruslah dikeketahui dan bahkan dikuasi oleh suatu organisasi sebelum mereka melangkah lebih jauh menggunakan BSC (balanced score card) atau KPKU.
Bahkan ada yang lebih sedihnya lagi adalah, organisasi tidak cukup jelas membedakan mana yang disebut dengan KPI dan mana yang disebut dengan strategy. Sebagai contoh :
1. Menurunkan reject in-process : target 1%.
2. Skill up operator : target 20% increase
Dari 2 pernyataan diatas, terkadang masih ada saja organisasi yang sedikit rancu mana yang harus dijadikan KPI dan mana yang menjadi strategy. Terkadang kedua – duanya dijadikan KPI atau kedua – duanya menjadi strategy.
Oleh karena itu, didalam perencanaan perlu itu perlu pengetahuan.
Selanjutnya adalah eksekusi itu perlu keberanian. Kalimat ini terdengarnya seperti menilai seberapa besar dan bagusnya gaya executor kita sebegai seorang pemimpin. KPI yang disusun dengan baik berdasarkan pendekatan proses, SMART dan seterusnya serta sudah memiliki action plan, strategy dan bahkan sudah mempunyai KPI personel – terkadang menjadi sia – sia pada saat perencanaan dan pencapaian kinerja tersebut :
- Tidak dimonitor dengan baik dan konsisten, dimana tidak ada mekanisme untuk memprogress pencapaian kinerja organisasi.
- Tidak adanya RCPS (root cause problems solving) atas ketidakpencapaian kinerja perusahaan.
- Tidak adanya rewards system, dll.
Oleh karena itu, didalam pemastian pencapaian kinerja perusahaan tidaklah cukup hanya dengan sudah memiliki KPI dan berarti sudah selesai. Dan apalagi kalau berpikirnya KPI akan direview per enam bulan sekali dan tanpa adanya action plan atau strategy untuk mencapainya. Ini yang lebih tanda tanya lagi ??
Pastikan bahwa organisasi telah melakukan tahapan dibawah ini.
Bagaimana organisasi menyusun Business Plan, Yearly Corporate Plan, KPI, action plan, RCPS dan seterusnya. Maka organisasi seharusnya mengikuti tahapan diatas.
Silahkan disampaikan kepada kami jika ada yang akan dishare atau ditanyakan terkait dengan artikel ini. Semoga artikel ini bisa memberikan gambaran bagaimana seharusnya KPI untuk disusun sehingga bisa berdampak kepada kinerja perusahaan.
Salam dan selamat mencoba, karena saya sudah menerapkannya.
Terima kasih.