Pillar ke-5 dalam Total Productive Maintenance (TPM), yaitu Early Equipment Management (EEM), berfokus pada pengintegrasian pengalaman operasional dan pemeliharaan sejak tahap perancangan dan pengadaan peralatan baru. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa mesin dan peralatan yang baru memiliki performa optimal, mudah dioperasikan, mudah dipelihara, serta meminimalkan potensi kerusakan dan kerugian produksi sejak awal.
Berbagai tools dan metode diterapkan dalam Early Equipment Management untuk mencapai tujuan tersebut,. Berikut adalah penjelasan mengenai tools yang digunakan:
- PM Analysis (Phenomenon-Mechanism Analysis): Tool ini digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis fenomena kerusakan atau kegagalan yang pernah terjadi pada peralatan existing. Data ini menjadi informasi yang sangat penting untuk mendesain ulang peralatan baru agar tidak mengulang masalah yang sama, artinya jika kita akan membuat perakatan baru yang serupa. PM Analysis mencakup:
– Penyebab utama kegagalan (root cause)
– Hubungan sebab-akibat (cause-effect)
– Mekanisme kerusakan (failure mechanism)
– Koreksi desain (design countermeasures) - Failure Mode and Effect Analysis (FMEA): FMEA membantu tim product desain dan engineering process untuk menganalisis berbagai kemungkinan failure mode dari peralatan baru, serta dampak dan frekuensi kegagalan tersebut. Dengan menggunakan skor Risk Priority Number (RPN), tim bisa memprioritaskan risiko yang paling sering terjadi atau dengan RPN yang tinggi (high risk) dan melakukan perbaikan pada desain atau proses produksi sebelum peralatan diimplementasikan / digunakan.
- Vertical Start-Up Planning: Merupakan strategi perencanaan start-up peralatan baru agar mesin bisa langsung mencapai performa stabil dalam waktu sesingkat-singkatnya. Tools yang digunakan meliputi:
– Start-up Curve Monitoring.
– Break-in Procedure Planning
– Initial Failure Elimination Plan - Loss Tree Mapping: Tool ini memetakan berbagai potensi loss yang dapat terjadi pada mesin baru berdasarkan pengalaman masa lalu (downtime, minor stop, quality defect, dll). Dengan menggunakan loss tree, tim engineering dapat menyusun peta kontrol terhadap potensi kerugian dan menyiapkan rancangan desain yang mampu mengeliminasi sumber kerugian sejak awal.
- Standardized Work & Layout Simulation (CAD/3D Tools): Tool seperti CAD dan software simulasi layout digunakan untuk merancang posisi peralatan baru, memperhatikan aspek ergonomi, aliran material, keselamatan kerja, serta kemudahan perawatan dan penggantian komponen. Tools ini memfasilitasi review lintas fungsi antara operator, maintenance, dan engineer sebelum finalisasi desain.
- Kaizen Sheet (Improvement Feedback from Existing Equipment): Tool ini menampung berbagai masukan perbaikan dari lini produksi terhadap mesin yang sudah berjalan, seperti:
– Sulit dibersihkan
– Banyak area blind spot
– Sulit diganti part-nya
Masukan-masukan ini menjadi basis untuk perbaikan desain mesin baru agar lebih operator friendly dan maintenance friendly. - Check Sheet for Maintainability and Operability (MP Sheet): Tool ini digunakan untuk mengevaluasi tingkat kemudahan pengoperasian dan perawatan dari desain peralatan yang baru. Check sheet ini mencakup parameter seperti:
– Apakah posisi kontrol panel ergonomis?
– Apakah ada akses yang cukup untuk perawatan?
– Apakah waktu penggantian part berada dalam batas standar? - Tag Analysis & Tag Reduction: Dalam tahap pilot run atau trial awal mesin baru, akan banyak ditemukan abnormalitas yang perlu ditandai dengan tag (label masalah). Tools ini memastikan setiap tag dianalisis, diatasi, dan dihapus satu per satu, agar saat mesin full running sudah dalam kondisi stabil dan minim masalah.
- 3 Gen Principle (Genba, Genbutsu, Genjitsu): Prinsip dasar dari TPM ini tetap menjadi dasar pelaksanaan EEM, yaitu:
– Genba: Kunjungi langsung tempat kejadian (shopfloor)
– Genbutsu: Lihat langsung benda atau mesin yang bermasalah
– Genjitsu: Hadapi kenyataan dengan data real, bukan asumsi
Early Equipment Management tidak hanya sekadar tugas tim engineering, tetapi hasil kolaborasi antara operator, maintenance, quality, dan manufacturing. Tools-tools di atas membantu memastikan bahwa mesin yang akan digunakan:
– Minim downtime sejak awal
– Mudah dioperasikan dan dirawat
– Mengurangi potensi kerugian (loss)
– Mendorong start-up curve yang tajam dan cepat
– Mendukung pencapaian zero defect, zero breakdown, dan zero accident
Hubungi kami sekarang untuk informasi lebih lanjut!
[marketing@ratama.co.id atau 0811-1439-980]
Â
Â